Oleh : Ibn_syams
Dikeheningan malam yang sunyi sepi duduk termenung seorang diri diiringi rintihan suara orang afrika tersentuh seketika untuk mencari sebuah hakikat bahagia,alangkah indahnya bila orang mendapatkan bahagia hidup akan terasa disurga dimana para malaikat senantiasa menghampiri memberikan apa yang diinginkan,para bidadari penyambut lambayan kasih,menabur senyuman dengan penuh kedamaian.
lalu apa itu bahagia?
Sebenarnya ketika kita ingin menentukan mak’na bahagia,agak sulit memang untuk memberikan mak’na yang sesuai
Sebagai permisalan apa orang bercinta bisa dinamakan bahagia satu sisi memang bisa dikatakan bahagia namun dilain hal malahan sebaliknya ia takut akan kehilangan orang yang dicintainya sehingga itu,selalu menjadi beban pikiran baginya,tenaga,waktu ataupun yang lain terkuras hanya untuk memikirkan gadis yang berparas lembut itu,karna ia terlalu cantik baginya takut saat kumbang liar hadir dijelmaannya akan terus hinggap dimawar merah yang sedang mekar itu,nah jika itu terjadi apakah mungkin cintanya membawa bahagia,
Orang miskin tentu akan perpikir seandainya kekayaan itu ia miliki maka beragam aksesoris kekayaan akan ia miliki,rumah yang mewah dihiasi dengan perbagai hiasan,bak istana raja penuh dengan keemasan,namun setelah itu semua ia miliki apakah ia bahagia? seketika mungkin bahagia,lantas jikalau kekayaan yang melimpah ruah yang saat itu ia meliki justru membutakan ia untuk mengenal siapa yang sebenarnya menganugerahkan kekayaan itu,membuat ia takut akan kehilangan kekayaannya sehingga untuk mengeluarkan sepersen pun banyak pertimbangan…. Masih ingatkah anda semua tentang kisah qorun? kisah itu mengambarkan bukti kekuasaan Allah yang tidak mampu ditandingi oleh tangan manusia,pada mulanya ia adalah orang yang sangat miskin lagi taat kepada sang khalik
suatu saat ia mengadu padanya seraya memohon untuk memberikan kekayaan yang melimpah ruah namun setelah permohonannya dikabulkan, apa yang terdetik dihatinya? ia lupa pada sang pemberi kekayaan itu, larut dalam kemewahaan menyeretnya pada kesengsaraan,…
dari sekilas cerita ini saya bisa mengambil kesimpulan bahwa kekayaan bukan jaminan untuk menggapai kebahagian tergantung si pelakunya bagaimana ia merealisasikan apa yang ia miliki itu…
saya gunakan contoh lagi.. coba anda renungkan jika saja saat ini anda menjabat sebagai presiden apakah anda akan merasakan bahagia,
seandainya kemiskinan semakin parah,berbagai masalah turut mengiringinya,,belum lagi kritikan pedas yang terus bermunculan,demo tak pernah berhenti seolah-olah tiada hari tanpa demo,bukan kah itu semua tanggung jawab seorang pemimpin Negara yang harus dipertanggung jawabkan, dimanakah pemimpin saat rakyat ingin menyalurkan aspirasinya dimanakah ia saat rakyat membutuhkan uluran tangannya nah dari setumpuk persoalan yang ada apakah ia mendapatkan kebahagiaan disela-sela itu semua,
lalu apakah bahagia itu sebenarnya??
sejenak saya melirik kepada sebuah syiir tentang makna bahagia yang pernah di lantunkan oleh seorang ahli syiir bernama hutai’ah.
ولست ارى السعادة جمع مال * ولكن التقى لهى السعيد
وتقوى الله خير الزاد ذخرا * وعندالله للأ تقي سعيد
“Menurutku bukanlah kebahagian itu mengumpulkan harta benda , tetapi takwalah kebahagiaan yang sebenarnya, dan takwa akan allah itulah bekal yang sebaik-baiknya disimpan,pada sisi Allah sajalah kebahagian para orang yang bertaqwa.
Dilain kesempatan juga seorang ilmuan terkemuka Aristoteles berpendapat : bahagia bukanlah suatu perolehan untuk manusia,tetapi corak bahagia itu berlain-lain dan beragam menurut berlainan corak dan ragam orang yang mencarinya ,kadang-kadang sesuatu yang dipandang bahagia oleh seseorang tidak oleh orang lain. Oleh sebab itulah menurut undang-undang aristoteles bahagia itu adalah suatu kesenangan yang di capai oleh setiap orang menurut kehendak masing-masing
Menurut asumsi saya hakikat bahagia,.bahwa bahagia itu suatu perolehan manusia atas usahanya sendiri lalu ketika ia dapatkan sesuai dengan apa yang ia harapkan tentunya tidak lepas dari redho Allah taala
Meskipun terkadang berlainan coraknya,lebih lagi saat mengejar untuk mendapatkannya….wallahu a’lam ….semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi para pembaca
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !