Oleh : Ibn_syams
Hari senin bertepatan 21/06/09,.merupakan hari terakhir untuk melepaskan lelah sebulan memporsirkan otak untuk mengahadapi ujian semester kedua di univertis islam tertua ini,sekarang saatnya menunggu hasil waallaahu a’lam ucapan ini yang sering saya tulis di akhir lembaran jawaban ujian,apa pun hasilnya nanti itulah yang terbaik buat kita semua,yang terpenting usaha dan do'a sudah kita lakukan,selepas itu kita tawakal meyerahkan segalanya kepada yang maha tahu.
Ujian kali ini sangatlah mendebarkan tentunya bagi mahasiswa akhir,yang selama ini menantikan penambahan huruf diakhir namanya bahkan hamper itu menjadi tujuan yang utama
Tidak bisa di nafikan semua mahasiswa mengharapakan untuk mendapat gelar itu di samping prediket yang baik,karma bermula dari situlah urusan administrasi akan lebih mudah dari pada kita mendaptkan gelar dengan nilai yang rendah,tapi apalah artinya sebuah gelar kalau tidak punya bekal,ilmu tidak memumpuni bila berhadapan langsung dengan masyarakat awam,sedangkan tugas utama kita sebagai penyambung lidah kepada orang lain,orang yang butuh percikan cahaya terang tugas inilah yang sangat berat apa lagi spesialisasi mahasiswa yang umumnya berbasic pada agama lebih menitik beratkan kecendrungannya pada agama bahkah hamper yang di pelajari seluruhnya agama.
Menurut hemat saya belajar tidak cukup hanya untuk ujian terkadang ada orang yang belajar hanya untuk ujian artinya saat ujian tiba ia akan belajr sepenuhnya hingga terkadang tidak sempat sedkitpun meluangkan waktunya untuk bermain, yang ada hanya belajr dan belajar bukankah otak juga punya hak untuk beristirahat.
Sementara setelah ujian selesai tabiat yang begitu hilang seratus persen seakan kewajiban belajar sudah lepas tanpa ada beban pikiran lagi,lalu apakah kita tergolong orang yang demikian mengikuti jejak yang buruk ini,sangat ironis sekali jika kita melakukan hal yang demikain seharusnya kita berpikir kedepan jadikan ujian ini sebagai motivasi semangat belajar,membakar jiwa untuk terus menambahkan wawasan.lalu perpikir bagaimana dengan adanya ujian ini kita sedang diuji dengan kemampuan kita menyerap ilmu baik dari buku yang dipelajari maupun privet langsung dengan para dosen,apakah kita benar-benar menguasai ilmu tersebut!
Kehidupan ini memang tidak pernah lepas dari yang namanya ujian baek ujian dunia maupun ujian akhirat.para penuntut ilmu misalnya ia tidak akan bisa lari dari yang namanya ujian,terkadang kita melihat itu seperti musibah yang sengaja diberikan kepada kita,pada hal jika kita cermati ujian yang kita dapatkan nikmat bagi kita.,yakinlah tuhan maha tahu terhadap apa yang kita lakukan,..jadi kita harus optimis terhadap ujian darinya,mesti ada hikmahnya disebalik itu..coba sekarang kita lirik kenegara kita masa kepemimpinan pak sby diawal kepemimpinannya saja sudah banyak terjadi musibah yang menimpa indoneisa seperti lapindo dll yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu di sini sekilas mata memadang itu musibah yang menimpa negara kita tapi jika kita kembalikan kepada hati yang bening musibah yang diberikan itu melainkan ujian yang diberikan kepada bangsa tanah air ini,,.ini adalah fariasi hidup berlalu tak selurus penggaris,bersih tak sehalur kain putih,tidak juga sesuci bayi yang baru lahir dari kandungan orang tuanya,kita bukan malaikat yang tidak pernah berbuat salah,mungkin akan masuk akal jika suatu kaum beriman secara menyeluruh tak pernah berbuat keonaran dimuka bumi ini,tidak membuat kemurkaan yang pada akhirnya memancing sang maha agung untuk memberikan pelajran kepada pelakunya ,wajar aja musibah yang menimpa kita seakan tidak bisa kita terima tapi kita cermati terlebih dulu barang kali musibah yang menimpa kita itu penyebabnya adalah dari ulah kita sendiri…mulailah kita untuk menenangkan pikiran seraya bermunajat kepada ilahi dengan penuh cinta dah kasih sadari kesalahan kita yang selama ini kita lakukan karna saya yakin kita tidak pernah lepas dari masa silam yang buruk tapi kita berusaha untuk mengembalikan keburukan menjadi kebaikan yang baraokah..
Cobaan bukan hanya bersifat menyedihkan terkadang juga menggembirakan ingat dalam kegembiraan,kesenangan disana ada ujian,kesenangan bukan berarti lepas dari yang namanya ujian,malahan lebih berat ujiannya saat itu maksudnya saat senang….,kesenangan,kenikmatan berawal dari kesengsaraan,kesusahan yang tidak terperikan sehingga dari susah ia berusaha untuk mengapai kesenangan dengan cara berusaha dan do’a,.baru selepas itu pasrah tawakal kepadanya.nah bukannya itu juga ujian bagi kita.dalam kondisi seperti ini sang kuasa akan memberiakan nilai yang positif jika dalam kesenangan kita malah lebih dekat disisinya tidak melupakan kewajiban kita sebagai mahluk yang diciptakan hanya mnyembah kepadanya beribadah kepanya.
Yang terpenting adalah bagaimana saat kita mendaptkan musibah kita mampu menafsirkannyan itu sebagai ujian bagi kita sehingga kita menyadari kesalahan yang menyebabkan kita mendapatkan musibah itu.dengan demikain ada usaha untuk kita selalu ingat bahwa kita ini sedang diuji oleh sang pencipta kita.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !